Tetiba gundahku menyeruak
Tampar semua pipi yang congkak
Hempaskan kesal yang membeludak
Sampai kesabaran iki semakin sesak
Aku kini tak mengenalmu
Siapa dirimu?
Rasanya aku pernah melihatmu..
Atau, hanya khayalanku?
Hemmh..
Temaram bintang yang beriringan
Seperti jutaan pasang mata kesaksian
Lalu sekejap hilang dari pandangan
Berganti kelam selimuti seluruh ruangan
Gundahku sudah temui batasnya
Saat ombak yang gemuruh tepikan suaranya
Kala mendung tak senada dengan warnanya
Hilangkan rima puisi dari bait baitnya
Aku sadar, aku salah..
Tapi hendaknya tak libatkan amarah
Keangkuhanmu terasa acuh..
Acuh.. Dari segala keluh
Jika sang pelangi tak ingin lagi berwarna
Maka hujan rasanya tak perlu tunjukkan hadirnya
Begitu juga sang mentari disana
Tak usah lagi biaskan cahayanya.
By: siuletbulu
Posted via Blogaway
Friday, August 14, 2015 -
poetry,
Puisi,
Puisi Cinta,
Puisi puisi,
Puisi Romantis
0
comments
Pergilah dengan ikhlasku
Subscribe to:
Posts (Atom)